Kamis

0 Permainan yang Dapat Meningkatkan Kemampuan Memori Anak

image by google

Bagaimana Memori Bekerja?
Sistem Penyimpanan memori anak seperti komputer, menyimpan informasi yang saling berhubungan dengan informasi lainnya. Pertama-tama informasi penting akan selalu disimpan di memori jangka pendek, berkisar 10-20 detik.

Itulah sebabnya penyusunan dan pengulangan informasi sangat penting jika orang tua ingin anak mudah mengingat informasi. Kemudian, informasi yang penting dan berkesan bagi anak akan disimpan di memori jangka panjang. Di sini, informasi akan di-arsip dan dihubungkan dengan informasi lain yang berkaitan.

Aspek emosi sangat berperan dalam membantu anak mengingat. Misalnya mengingat saat-saat membahagiakan di masa kecil anda.

Anak belajar dari hal-hal yang sederhana. Misalnya, anak belajar tentang konsep pohon. Maka, anak terus mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang pohon, makhluk hidup yang mempunyai batang, akar dan daun. Secara bertahap, kumpulan informasi tentang pohon akan disimpan dan digunakan sewktu-waktu saat dibutuhkan. Ketika jaringan informasi di otak memadai, anak akan bisa membedakan antara tanaman hias, bunga dan pohon.

Dalam hidup sehari-hari orang tua tidak perlu khawatir saat si kecil berkata lupa atau tidak ingat. Ini bukan berarti si kecil tidak menyimak informasi itu. Tetapi informasi tersebut disimpan di otak dan kelak dapat dipergunakan kembali di situasi tertentu. Bahkan orang dewasa saja cenderung hanya sanggup mengingat 30% dari informasi yang didengarnya. Tapi bila kita melihat dan mendengarkan di saat bersamaan, maka informasi tersebut akan lebih terekam di memori otak. Selanjutnya, bila anak melihat, mendengarkan, merasakan (menyentuh) dan melakukan suatu kegiatan, maka mereka akan mengingatnya sekitar 90%. Itu sebabnya, pendidikan yang baik selalu melibatkan aktivitas yang memacu seluruh panca indera anak.

Sebagai contoh, ibu mengajarkan tentang konsep berat dan ringan pada anak. Jauh lebih baik bila kita mengajak anak langsung bereksperimen tentang berat benda daripada menghafalkan satu buku yang tebal tentang berat benda. Melibatkan seluruh panca indera sangat efektif digunakan saat belajar di rumah, yaitu dengan menunjukkan pada si anak suatu tulisan (visual), minta ia menyebut kata itu, lalu mintalah si kecil menyusun alphabet yang sama dengan tulisan itu (sentuhan dan visual). Kemudian ucapkan kata itu (auditori dan visual). Dan akhirnya lakukan pengulangan yang disertai kegiatan sehari-hari dengan kata-kata yang akan mudah diingat oleh anak, karena mengalami pengulangan setiap hari di rumah.

Meningkatkan DAYA INGAT Anak dengan Permainan

Bermain adalah sarana yang sangat efektif untuk meningkatkan daya ingat anak. Beberapa permainan dapat dilakukan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. Permainan ini akan bermanfaat untuk mengasah daya ingat dan berguna bagi si kecil saat berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah.

Mengurutkan Benda
Susun tiga benda berurutan dan minta si kecil menyebutnya satu persatu. Acaklah ketiga benda itu, lalu minta si kecil menyusunnya kembali. Bila si kecil berhasil, tingkatkan kesulitannya dengan menambah jumlah benda Permainan ini sangat menyenangkan bila dilakukan bersama pasangan.

Permainan Kim
Taruhlah beberapa benda dalam sebuah kotak. Minta si kecil melihat dan menyebut nama benda itu satu persatu. Lalu minta si kecil memejamkan matanya. Sembunyikan satu benda. Kemudian minta si kecil mengingat benda apa yang hilang dari kotak itu. Bila berhasil, tambah jumlah benda dalam kotak dan sembunyikan lebih dari satu benda.

Sentuhan Ajaib
Berjalanlah ke sekeliling ruangan dan sentuhlah beberapa benda secara berurutan sambil menyebut nama benda itu. Lalu mintalah si kecil mengulangi gerakan anda sambil menyebut benda yang anda sentuh sesuai urutan.

Mencocokkan Benda Berpasangan
Siapkan kartu yang berjumlah dua set (sama). Susunlah beberapa pasang kartu yang sama dalam posisi terbalik. Mintalah anak menemukan kartu yang bergambar sama dengan cara membalik dua kartu secara bersamaan (dalam posisi acak).

Imajinasi
Memerlukan peran orang tua dengan si anak, dengan membuat permainan seolah-olah sedang berada di suatu tempat (mal) lalu mengingat-ingat apa yang akan dilakukan di tempat tersebut secara bergantian sampai akhirnya pemain kewalahan mengingat informasi yang ada.

Tips membantu anak mengingat lebih baik:
  1. Pastikan si kecil melihat wajah ibu dan ayah saat berbicara dengannya.
  2. Mintalah si kecil mengulangi kembali yang anda ingin dia ingat.
  3. Periksa kembali pemahaman anak.
  4. Bimbing si kecil untuk menghubungkan informasi yang baru diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah diketahuinya.
  5. Bila memungkinkan, perbolehkan si kecil melakukan eksperimen (melakukan) kegiatan sehubungan dengan informasi yang harus diingatnya.
  6. Pilih tugas yang rumit (kompleks) menjadi tahap-tahap yang sederhana, lalu latih si kecil untuk mengingat sesuai dengan urutan informasi.
  7. Tetap tenang, karena anak lebih mudah mengingat bila berada dalam suasana santai dan nyaman. Bila si kecil merasakan ketegangan dan tekanan psikologis dari orang tuanya untuk mengingat, konsentrasinya akan terpengaruh.
  8. Tetaplah berlatih dan nikmati saat-saat indah bersama anak.


Rabu

0 Memelihara Binatang dan Kesehatan Anak

Memelihara Binatang dan Kesehatan Anak

Benarkah memelihara hewan dapat membuat si kecil belajar tanggung jawab? Bagaimana dengan penyakit yang ditularkan oleh hewan, apakah tidak berbahaya bagi si kecil? Lalu bagaimana jika si kecil suka hewan?

Sebagai orangtua, terkadang kita heran melihat tingkah anak-anak jika sedang bermain dengan binatang kesayangannya. Bahkan ada anak yang menangis tersedu-sedu ketika binatang kesayangannya mati. Ada hubungan yang unik antara anak dan binatang.

Mengapa Suka Hewan?
Barangkali Anda memiliki anak yang suka memelihara hewan tertentu. Padahal Anda sendiri tidak suka. Entah itu kucing, anjing, kelinci, hamster, ayam yang memang sudah biasa dipelihara. Atau bahkan binatang-binatang yang tak lazim seperti ular, iguana, monyet, tikus, bahkan… anak macan.

Selain lucu, bulunya yang halus, bentuk wajahnya yang iut, sebenarnya secara psikologis ada beberapa hal yang membuat anak-anak suka memelihara hewan. Olin Eugene Myers, Jr., seorang psikolog dari Western Washington University, Amerika Serikat mengatakan, ada beberapa faktor yang menentukan interaksi antara anak dengan hewan.

A. Reaksi Positif
Reaksi anak terhadap binatang tergantung respon awal mengenai binatang tersebut. Ini tentu saja akan didapat anak dari lingkungannya. Ketika seorang anak ‘berkenalan’ dengan binatang itu dengan cara positif, misalnya seekor anak kucing yang lucu dan lincah tiba-tiba mendekati anak Anda. Kemudian mereka akrab bercanda, si kucing juga nurut dibelai-belai, maka respon positif telah tertanam pada diri anak Anda. Maka jika anak Anda kemudian berniat memelihara kucing, Anda jangan heran.

Namun ketika kucing tesrebut tiba-tiba galak lalu mencakar anak Anda hingga berdarah, dan anak Anda menangis kesakitan sampai ia ketakutan jika dekat dengan kucing, maka telah terjadi respon negatif. Anak Anda tak akan lagi mau mendekati kucing, apalagi memeliharanya.

Ketika Anda mengajak anak-anak ke kebun binatang, tanpa disadari sebenarnya Anda telah menanamkan ‘kesan’ kepada anak-anak. Padahal mungkin tujuan Anda hanya ingin memperkenalkan binatang pada mereka. Respon positif anak-anak terhadap binatang itulah yang mendorong hatinya untuk mencintai binatang.

B. Tubuh Hewan Unik
Tubuh binatang yang lebih kecil dari tubuh anak, bentuk badannya yang unik, bulu yang halus atau tingkahnya yang lucu membuat anak-anak Anda ‘jatuh cinta’. Secara keseluruhan mereka bisa membelainya, menggendongnya dan menciuminya. Akhirnya anak akan menemukan kesenangan lain. Berbeda jika mereka membelai boneka sekali pun itu boneka binatang.

Semakin mereka merasakan kesenangan dengan membelai tubuh biantang kesayangannya, semakin mereka merasakan ada sesuatu ‘ikatan’ dengan binatang kesayangannya itu. Mereka merasakan keunikan dari binatang itu.


C. Ekspresi Balik
Ketika anak Anda membelai, mencium dan memeluk binatang kesayangannya itu, tentu saja si binatang ikut merasakan betapa ia disayang. Si binatang juga akan memberikan respon balik dengan gerak-geriknya. Ketika ia dibelai-belai, binatang itu akan diam manja. Ketika ia diajak bercanda, ia akan senang meloncat-loncat. Itulah ekspresi balik binatang melalui feeling-nya.


D. Saling Berinteraksi
Ketika seorang anak telah punya kesan positif dan merasa telah mendapatkan ‘sesuatu’ dari hewan peliharaannya itu, anak akan menganggap binatang peliharaannya sebagai ‘teman’. Mereka saling berinteraksi satu sama lain. Anak punya rasa kepedulian dan tanggung jawab menjaga binatang kesayangannya itu dan si binatang seolah-olah merasa punya ‘hutang budi’ pada tuannya.


Benarkah Bermanfaat?
Secara psikologis, anak yang memelihara binatang jadi lebih peduli, lebih bertanggung jawab, juga lebih sayang. Tampaknya memelihara binatang ada sisi positifnya. Berdasarkan hasil penelitian, berteman dengan hewan mengajarkan anak tanggung jawab, mendorong tumbuhnya kepedulian, rasa solidaritas, pertemanan, keamanan, kenyamanan dan sarana menyalurkan kasih sayang.

Beberapa anak bahkan menggunakan binatang peliharaannya sebagai teman saat mereka bosan, kesepian, atau ketika sedang sedih. ahkan beberapa negara telah menggunakan binatang sebagai sarana terapi bagi anak-anak yagn sulit menjalani hubungan orang lain. Tapi, kata Myers, sebaiknya tidak memilih hewan-hewan yang tidak lazim seperti ular, iguana atau anak macan, kecuali orangtua memang sudah memeliharanya lebih dulu. Jadi, biarkanlah anak-anak Anda memelihara binatang kesukaannya.


Jika Anak Anda Memelihara Binatang
  1. Pastikan bahwa binatang yang akan dipelihara bukan binatang buas dan bebas dari penyakit. Bawalah binatang tersebut ke dokter hewan untuk memastikannya. Secara berkala bawalah binatang tersebut ke dokter hewan untuk memastikan bahwa binatang itu sehat.
  2. Ajari anak Anda untuk selalu menjaga kebersihan binatang peliharaannya. termasuk di mana binatang itu mengeluarkan kotoran, makan dan sebagainya.
  3. Mintalah anak untuk memberi sendiri makan dan minum binatang kesayangannya. Tegaskah bahwa itulah konsekuensi jika ingin memelihara binatang.
  4. Tekankan pada mereka bahwa binatang hanya ‘jembatan’ bagi mereka untuk dapat lebih baik bersosialisasi dengan orang lain



sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/52f055bafbca17ec268b4742/memelihara-binatang-dan-kesehatan-anak/

0 Faktor Penyebab Kegemukan dan Cara Mengatasi Kegemukan pada Anak

Memang tampak lucu dan menggemaskan. Namun gemuk yang padat dan sehat, itulah yang diinginkan oleh semua para orang tua. Gemuk yang berlebihan, atau yang lebih dikenal dengan obesitas, tidak baik untuk kembang dan tumbuh anak. Kegemukan pada anak akan mempengaruhi aktifitas dan perilaku anak. Mari kita pelajari lebih lanjut, faktor penyebab kegemukan dan cara mengatasi kegemukan pada anak, serta dampak kegemukan pada anak.

Bila diminta memilih antara potongan buah segar, air putih, dan minuman manis (sugary drink), tentu balita akan memilih yang terakhir. Sugary drink seperti minuman bersoda, jus kemasan, atau minuman manis lain memang bisa membuat balita kecanduan karena rasa manisnya.

Padahal, menurut dr Fiastuti Witjaksono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, minuman manis biasanya mengandung asupan gula tambahan yang bisa memicu obesitas, termasuk pada anak.

“Kita membutuhkan gula setiap harinya sebanyak 2,5 makan atau sekitar 5 sendok teh. Jika masih muda dan aktif bergerak, jumlah tersebut bisa ditambah. Sebaliknya, jika kita lebih banyak duduk diam, kurangi gula,” katanya dalam acara media edukasi bertema “Better Habits for a Better Life” yang diadakan oleh Nestle Pure Life di Jakarta (27/1/2011).

Riset yang dipublikasikan dalam The Lancet dan British Medical Journal menyebutkan, sugary drink bisa memicu obesitas pada anak-anak. Bocah berusia 12 tahun yang meneguk minuman ringan secara teratur berisiko dua kali mengalami obesitas dibanding yang tidak mengonsumsi sugary drink.

“Sejak awal, sebaiknya anak tidak perlu diperkenalkan rasa manis karena nanti jika sudah besar ia akan kenal dengan sendirinya. Sebaiknya berikan anak air putih atau jus buah murni yang banyak mengandung air,” katanya.

Ia mengatakan, kandungan gula dalam minuman manis menyumbang 40 persen kebutuhan kalori harian. “Pemberian madu sama saja seperti gula, karena itu perlu dikurangi,” katanya.

Fiastuti mengatakan, sejak usia 2 tahun, anak sebaiknya sudah mengonsumsi makanan keluarga, termasuk juga kebiasaan minum air putih. “Kebutuhan anak akan air berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhannya disesuaikan dengan jumlah berat badan,” paparnya.

Anak-anak juga wajib dibiasakan minum air putih karena mereka lebih aktif bergerak sehingga banyak cairan tubuh yang terbuang. Selain air putih, kebutuhan cairan anak juga bisa diperoleh lewat kuah sayuran, buah yang banyak mengandung air, susu atau jus yang dibuat sendiri.

Orangtua seharusnya membantu anak-anak mereka mengontrol berat badan dalam level yang sehat. Selain mengurangi asupan kalori dan gula, anak juga perlu dilibatkan pada aktivitas fisik bertenaga setiap hari dan membatasi waktu menonton televisi atau bermain video games.

Faktor penyebab kegemukan atau obesitas pada anak adalah :
1. Pola makan yang buruk
2. Makan atau ngemil terlalu banyak
3. Kurangnya olahraga
4. Riwayat keluarga mengidap obesitas
5. Penyakit medis (endokrin, masalah-masalah neurologis)
6. Obat (steroid, beberapa obat psikiatris)
7. Stress atas suatu kejadian atau perubahan (perpisahan, perceraian, pindah lingkungan, kematian, pelecehan)
8. Masalah dengan keluarga atau teman
9. Rasa rendah diri
10. Depresi atau masalah emosional lainnya

Resiko yang dapat diakibatkan obesitas pada anak-anak meliputi :
1. Peningkatan risiko penyakit jantung
2. Tekanan darah tinggi
3. Diabetes
4. Masalah Pernapasan
5. Masalah Tidur


Cara untuk mengatasi obesitas pada anak-anak dan remaja mencakup :
  1. Membuat Program untuk mengendalikan berat badan
  2. Merubah kebiasaan makan (makan perlahan-lahan, yang nantinya secara rutin)
  3. Mengontrol pola makan serta menyeleksi makanan yang akan dikonsumsi (mengurangi makan makanan berlemak, hindari junk food dan fastfood)
  4. Kontrol porsi dan mengkonsumsi sedikit kalori
  5. Meningkatkan aktivitas fisik (terutama berjalan) dan merubah gaya hidup lebih aktif
  6. Makan bersama keluarga, bukan sambil menonton televisi atau di depan komputer
  7. Tidak memberikan makanan sebagai hadiah
  8. Batasi ngemil



Itulah hal-hal yang menjadi faktor penyebab kegemukan dan cara mengatasi kegemukan pada anak, serta dampak kegemukan pada anak. Para orang tua tentu tidak harus khawatir lagi jika anda bisa menerapkan cara mengatasi obesitas pada anak tersebut diatas secara berkala. Tumbuh kembang anak harus menjadi prioritas anda dalam merawat anak. Hindari obesitas dan kegemukan pada anak atau obesitas pada balita atau obesitas pada bayi anda. Cegah obesitas pada anak agar anak anda memiliki balita dan anak yang lebih sehat.

sumber : http://infodari.com/faktor-penyebab-kegemukan-dan-cara-mengatasi-kegemukan-pada-anak/

0 Tips Memilih Mainan untuk Anak

Tips Memilih Mainan untuk Anak
image by google
Apa yang sering dilakukan buah hati Anda pada waktu siang hari? Apakah mereka menonton televisi, menggambar, tidur siang, atau melakukan aktivitas lainnya? Jawaban setiap anak mungkin akan berbeda. Tapi sebagian besar dari mereka paling banyak menghabiskan waktunya untuk bermain. Mainan anak yang kerap dimainkan misalnya lego, puzzle, boneka, mobil-mobilan, dan masih banyak lagi.

Kegiatan belajar selama ini dipandang sebagai aktivitas yang dilakukan dengan duduk manis, menulis, mengerjakan tugas dan membaca buku pelajaran. Padahal tak hanya itu saja. Kegiatan bermain juga merupakan proses belajar bagi anak. Melalui bermain, anak akan belajar mengenal dunia. Dengan bermain, anak akan belajar berbagai bentuk ekspresi, melatih empati, dan lain sebagainya. Karenanya sebagai orang tua, tentu Anda mesti bijak dan cerdas dengan memilih mainan anak yang memiliki unsur edukatif demi memaksimalkan proses tumbuh kembang anak. Berikut Toys Kingdom sajikan tips memilih mainan anak:

1. Memilih mainan sesuai perkembangan anak
Pilihlah mainan anak yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Sebagai contoh, untuk anak berusia 6 bulan sebaiknya diberikan mainan berwarna cerah dan kontras yang bisa mengeluarkan bunyi-bunyian. Sebab pada tahapan usia tersebut, anak membutuhkan mainan yang dapat melatih indera penglihatan dan pendengaran. Pada tahapan lebih lanjut, warna-warna mainan yang kontras pun bermanfaat untuk melatih kemampuan anak mengenal warna. Sehingga secara tidak langsung, Anda pun mendapat kemudahan dalam mengajarkan konsep warna kepada buah hati ketika bermain.

2. Memilih mainan yang mengasah logika anak
Setiap orangtua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Hal ini sebenarnya bisa dilatih sejak dini dengan memberikan mainan yang edukatif. Misalnya dengan memilih mainan yang dapat mengasah logika berpikir kreatif anak seperti puzzle. Dengan bermain puzzle, anak akan terlatih memecahkan teka-teki yang secara otomatis akan membentuk logika berpikirnya. Di pasaran sendiri, tersedia berbagai jenis puzzle mulai dari tingkatan mudah sampai rumit. Para orangtua pun bisa memilih sesuai dengan usia anak.

3. Memilih mainan sesuai gender anak
Tips memilih mainan anak selanjutnya yaitu orangtua perlu mempertimbangkan gender atau jenis kelamin anak. Untuk anak perempuan, mainan yang diberikan sebaiknya adalah yang lebih menonjolkan sisi kelembutan. Pada umumnya anak perempuan memang lebih senang dengan mainan berunsur lembut dan halus seperti boneka, mainan masak-masakan, dan lainnya.

Sebaliknya, anak laki-laki cenderung menyenangi permainan yang menantang seperti tembak-tembakan, mobil-mobilan, dan masih banyak lagi. Adapun jenis mainan yang mengajak anak aktif bergerak baik untuk perkembangan motorik kasarnya. Sementara mainan yang melatih anak untuk berpikir mencari solusi dan melakukan rekayasa baik untuk perkembangan motorik halusnya.



Selain mempertimbangkan ketiga tips di atas, mainan anak yang diberikan semestinya juga mempertimbangkan unsur keamanan. Keamanan ini sendiri cukup luas mulai dari keamanan bahan mainan atau keamanan saat memainkannya. Dalam hal ini, para orangtua penting untuk mengetahui bahan apa yang digunakan untuk membuat mainan. Tentu baik bila bahan mainan aman untuk kesehatan anak. Adapun mainan berkualitas tidak selalu dibanderol mahal. Misalnya saja dengan bermain-mainan anak edukatif seperti puzzle akan merangsang perkembangan dan kreativitas anak.

Selasa

0 INILAH BESARNYA PENDERITAAN SEORANG IBU SAAT MELAHIRKAN


Tahukah Anda proses kelahiran seorang anak menentukan hidup dan mati sang Ibu? Pernahkah terpikir seberapa besar penderitaan seorang Ibu ketika melahirkan buah hatinya?

Wanita telah diberikan tanggung jawab besar untuk berperan penting dalam kelanjutan keturunan. Meski sering dianggap sebagai kaum yang lemah, wanita pada dasarnya adalah makhluk paling kuat yang telah diciptakan Yang Kuasa.

Proses melahirkan seorang anak menjadi bukti betapa luar biasanya kekuatan seorang wanita untuk bertahan demi hidupnya dan hidup anak yang dikandungnya. Rasa stress, tekanan, dan sakit yang dijalani selama masa mengandung mencapai puncak ketika melahirkan. Pada dasarnya, tubuh manusia hanya mampu menahan kesakitan hingga sebesar 45 del (satuan). Tapi, ketika melahirkan, wanita mampu menahan kesakitan hingga sebesar 57 del. Ini setara dengan kesakitan yang dirasakan ketika 20 tulang mengalami retak dalam waktu yang sama secara terus menerus. Bayangkan !

Meski telah mengetahui resiko yang akan dihadapi ketika melahirkan, namun para Ibu tidak pernah sekalipun memikirkan tentang kesakitan itu. Tidak pernah ada penyesalan yang terlintas ketika memeluk bayi yang baru dilahirkan. Yang ada hanyalah kepuasan dan rasa lega yang besar. Bagi Ibu, anak mereka adalah sesuatu yang harus mereka lindungi hingga akhir hayat.

Beberapa bahkan rela menukar nyawanya demi kehidupan anaknya ketika dihadapkan pada suatu pilihan sulit.

Maka dari itu, genggamlah erat selalu tangan Ibu, ekspresikan betapa bersyukurnya Anda telah dilahirkan di dunia ini!

0 Manfaatnya Latih Anak Berenang Sejak Balita

Olahraga merupakan kegiatan yang memberi banyak manfaat bagi siapapun yang melakukannya. Begitu pula jika olahraga dilakukan oleh bayi atau balita. Menggerakkan badan dapat membantu perkembangan dan pertumbuhan tulang dan otot serta meningkatkan kemampuan motorik anak yang tengah dalam proses perkembangan.

Berenang merupakan salah satu pilihan olahraga yang dapat dilakukan oleh balita. Ada banyak manfaat berenang yang dapat diperoleh balita selain memberi kegiatan fisik yang menyenangkan. Penggunaan ban renang bayi dengan ukuran yang tepat dapat menjadi pilihan untuk menjaga keamanan dan memudahkan bayi atau balita belajar berenang dengan aman.

Belajar berenang sedini mungkin ternyata memberi manfaat besar bagi perkembangan fisik serta koordinasi gerakan anak. Berenang di kolam renang umum juga memberi kesempatan bagi anak balita untuk berinteraksi dengan orang lain di lingkungan sosial yang baru. Kondisi tersebut membuat kegiatan berenang dapat menjadi kegiatan yang mengasah keterampilan dan kemampuan anak bergaul di lingkungan sosial yang baru dikenal.

Ruang gerak untuk bermain yang luas juga memberi tempat melakukan eksplorasi bagi anak. Penggunaan ban renang bayi sebaiknya dilakukan oleh orangtua yang mendampingi demi keamanan anak balita ketika beraktivitas di kolam renang. Penggunaan ban renang bayi dapat menjadi solusi sederhana untuk membantu anak balita dalam belajar berenang.

Belajar berenang sedini mungkin memberi peluang bagi anak untuk dapat berenang lebih dini. Ada banyak manfaat kesehatan dari olahraga berenang secara teratur yang dilakukan oleh anak–anak maupun orang dewasa seperti memacu perkembangan motorik, perkembangan tulang dan otot hingga melatih pernafasan dan juga kardio atau sistem peredaran darah.

Detak jantung yang lebih cepat selama berenang dapat melancarkan distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Sedangkan latihan pernapasan yang diperoleh dari kegiatan berenang dapat memperkuat kemampuan paru–paru anak.

Berenang dan melakukan olahraga lain secara teratur juga dapat menghindarkan anak balita dari obesitas. Obesitas dapat membuat perkembangan anak menjadi lambat karena kurang lincah dan malas beraktivitas. Latihan berenang mulai dapat dilakukan ketika bayi atau anak telah mampu mengontrol gerakan dan posisi kepala. Bayi yang sudah dapat duduk di usia sekitar 4 bulan boleh mulai diajak untuk belajar berenang.

Selain menggunakan perangkat keselamatan seperti ban renang bayi dan berada di bawah pengawasan langsung orang tua, ada baiknya Moms n Dads memastikan bayi dalam keadaan sehat dan tidak memiliki kelainan bawaan sebelum mulai mengajaknya belajar berenang. Pilih waktu yang tepat untuk belajar berenang, yaitu ketika air kolam renang tidak terlalu dingin dan juga Matahari tidak terlalu terik seperti antara pukul 08.00 hingga 09.00 pada pagi hari atau pukul 15.00 hingga 17.00 di sore hari.

Pilih waktu dan juga kondisi saat bayi atau anak balita tengah bersemangat. Hindari belajar berenang di saat anak merasa lapar, terlalu kenyang ataupun mengantuk.

Ada manfaat lain dari latihan berenang yang juga bisa diperoleh anak dan orangtua seperti meningkatkan kedekatan hubungan antara orangtua dengan anak karena sering melakukan kegiatan menyenangkan bersama–sama. Efek positif lain yang biasanya akan dirasakan oleh orangtua setelah secara teratur mengajak anak berenang adalah nafsu makan yang meningkat serta kualitas tidur yang meningkat.


Fisik yang lelah dapat membuat anak tidur lebih pulas, sehingga bermanfaat bagi perkembangan otak dan fisik anak. Usahakan untuk menggunakan ban renang bayi untuk memberikan keamanan dan juga kenyamanan anak ketika belajar berenang.

Sumber: http://toyskingdom.co.id/blog/manfaa...g-bagi-balita/

0 Cara Mengeluarkan Dahak Balita Secara Alami

Punya Balita yang mulai aktif sungguh sesuatu yang sangat diharapkan oleh orang tua manapun. Melihatnya lincah dan tertawa gembira adalah momen-momen yang selalu ditunggu setiap orang tua


Namun, apabila dia mulai terserang penyakit, maka disitulah orang tua akan merasa panik. Apalagi bila si Balita terserang penyakit batuk berdahak dan pilek. Banyak orang tua yang kebingungan mengatasinya. Mengeluarkan dahak pada Balita bukanlah perkara mudah. Balita tentu saja belum bisa mengeluarkan dahaknya sendiri, walaupun kita berusaha mengajarkannya.


Berikut ini ada cara yang mampu mengeluarkan dahak Balita, seperti dilansir dari Sukan Star TV oleh Azura Hishamudin


TIPS INI JUGA BERLAKU UNTUK ORANG DEWASA


NB: JANGAN MENGUNAKAN BAWANG PUTIH KARENA AKAN MEMBUAT KULIT ANAK MERAH




1. Tuang beberapa tetes minyak kayu putih ke dalam baskom bersih, lalu tuangkan air panas mendidih ke dalam baskom berisi minyak tadi (gambar 1).
Untuk perbandingan antara air panas yang dituangkan dengan minyak kayu putih dapat Anda kira-kira sendiri. Usahakan air panas yang ditambahkan tidak terlalu banyak, sehingga aroma kayu putih dapat keluar.

2. Uapkan wajah anak Anda dalam keadaan tengkurap (gambar 2)
Hal ini bertujuan agar Balita Anda dapat menghirup uap dari minyak kayu putih yang kita tambahkan air panas. 
CATATAN PENTING : JAGA JARAK WAJAH ANAK ANDA DAN TANGAN ANDA, SUPAYA TIDAK TERKENA AIR PANAS


3. Tepuk-Tepuk punggung Sisi Kiri dan Kanan Balita Anda, guna Teknik Cupping(gambar 3)
Jangan tepuk di tengah-tengah punggung Balita Anda. Kenapa kiri dan kanan punggung saja tidak menepuk di tengah punggung? Karena bila kita tepuk kiri dan kanan punggung anak, kita menepuk area paru-paru anak .. dan di tengah punggung itu tulang rusuk syaraf pusat. Tepuk secukupnya jangan terlalu keras.

CATATAN Saat inilah anak Anda akan meronta-ronta minta dilepaskan. Dia akan menjerit atau menangis. Saat seperti ini memang terkadang membuat Anda selaku orang tua tidak tega. Tapi ini cara yang aman alami dan untuk kesehatan buah hati kita.

4. Setelah 5 – 10menit, akan keluar lendir dahak dari hidung si kecil (gambar 4)
Lendir dahak akan keluar sampai berbalon-balon dari hidung Baita Anda. Itulah hasil dahak yang dikeluarkan dari hidung. Setelah itu bersihkan dengan tisu dahak yang keluar tersebut. Kemudian oleskan minyak kayu putih dan bawang putih di tapak kaki serta punggung Balita Anda. Setelah itu pernapasannya pun akan mulai sedikit lega dan tersenyum serta akan nyenyak tertidur

5. Setelah itu bersihkan dengan tisu dahak yang keluar dari hidung. Kemudian oleskan minyak kayu putih, bawang putih di tapak kaki dan punggung anak. Setelah itu pernapasan anak pun akan sedikit lega dan tersenyum. 

6. Beri anak hadiah susu atau makanan kesukaan atas kesediaaanya yang telah membantu ibu mengobatinya tadi.

Catatan tambahan: Sebelum melakukan ini, konsultasikan dahulu kedokter kepercayaan anda. Pastikan apakah flu dan batuk anak itu berdahak atau tidak.

Demikian Cara Alami yang Mampu Mengeluarkan Dahak Balita Anda. Selamat mencoba ...
 

Cerita Si Kecil Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates